Skip to main content

SALAF ?!

 Pada hakikatnya, manhaj Salaf merupakan Islam itu sendiri. Jadi, mengikuti manhaj Salaf bukanlah sesuatu yang baru, bukan aliran baru, bukan pemahaman baru, bukan golongan, dan bukan sekte; adalah Islam itu sendiri, Islam yang murni yang telah ditinggalkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لقد تركتكم على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها بعدي إلا هالك “Aku tinggalkan kalian agama Islam ini putih bersih, malamnya seperti siangnya, dan tidaklah orang meninggalkan ajaran yang putih bersih melainkan orang itu pasti binasa.” Rasulullah tinggalkan agama Islam ini putih bersih, Al-Quran dan Sunnah, tidak ada bercak-bercak syirik, bid’ah, dan perpecahan. Orang yang menyimpang dari jalan ini pasti sesat. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ستفترق أمتي على ثلاث وسبعين فرقة، كلها في النار إلا واحدة “Umatku akan berpecah menjadi 73 golongan: 72 golongan masuk neraka, 1 golongan yang masuk surga.” Ketika Nabi menyebutkan, bahwa hanya satu yang masuk surga, maka Rasulullah ditanya siapakah golongan tersebut. Kemudian, Rasulullah menjawab, “Al-Jama’ah”. Disebutkan dalam riwayat yang lain, Nabi mengatakan tentang satu golongan yang selamat itu: ما أنا عليه وأصحابي “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti aku dan para sahabatku.” PENGERTIAN SALAF Istilah Salaf adalah sifat yang khusus dimutlakkan kepada para sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in. Ketika disebutkan “Salaf“, maka yang dimaksud adalah para sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in, adapun selain mereka ikut serta dalam makna Salaf yaitu orang-orang yang mengikuti mereka. Artinya, bila mereka mengikuti para sahabat, maka disebut Salafiyyin, yaitu orang-orang yang mengikuti Salafush shalih. Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (التوبة: ١٠٠) Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (QS At-Taubah [9]: 100)

Comments

Popular posts from this blog

Bangga Menjadi Bangsa Indonesia (Bagian 1)

Assalamualaikum Semuanya, dan Selamat pagi Bagaimana Kabar kalian ?, mister harap kalian semua tetap semangat untuk belajar terus di masa pandemi ini. Mister kali ini akan menjelaskan Tentang pentingnya “Bangga menjadi bangsa Indonesia.”, kenapa mister membahas ini ?, dikarnakan generasi sekarang kurang mencintai dan bangga kepada BANGSANYA DAN TANAH airnya sendiri padahal Indonesia banyak sekali Hal hal indah dan hal hal yang bisa dibanggakan. Negara kita INDONESIA, adalah negara yang terdiri dari pulau pulau yang sangat banyak, dan terpisan pisah, dipisahkan oleh laut laut biru yang indah dan menyejukkan mata. Selain itu, Indonesia sendiri memiliki Berbagai macam suku bangsa, dan Bahasa daerah. Walaupun bangsa Indonesia “terpecah, dan beragam.” Bangsa ini sangat sulit dipisahkan dikarnakan BANGSA INI memiliki TOLERANSI yang sangat tinggi, bangsa ini disatukan dengan “pancasila dan semboyan Bhinekka Tunggal Ika.” Nah, sekian dulu ya Materi untuk hari ini Terima kasih….

HIJRAH DARI PALESTINA

.: TENTANG HIJRAH DARI PALESTINA :. Syaikh ‘Ali bin Hasan Al-Halabi -hafizhahullaah- berkata: “[1]- Wajib untuk diketahui bahwa: tidaklah satu kitab pun tentang hadits atau tentang fiqih; melainkan di dalamnya disebutkan: “Bab Hijrah” di dalam pembahasan “Kitab Jihad”. Dan Rasulullah -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: لَا تَنْقَطِعُ الْـهِجْرَةُ حَتَّى تَنْقَطِعَ التَّوْبَةُ “Hijrah tidak akan terputus selama pintu taubat belum ditutup.” Adapun hadits: لَا هِجْرَةَ بَـعْـدَ الْـفَـتْـحِ “Tidak ada hijrah setelah Fat-hu Makkah.” Maka para ulama telah menetapkan bahwa yang dimaksud adalah: tidak ada hijrah dari Makkah ke Madinah setelah Makkah dapat ditaklukkan dan menjadi negeri Islam -alhamdulillaah-. [2]- Kemudian Nabi -‘alaihish shalaatu was salaam- tatkala beliau hijrah dari Makkah; apa yang beliau katakan? Dari ‘Abdullah bin ‘Adiy bin Hamra’ Az-Zuhri, dia mendengar Nabi -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika berdiri di Hazwarah di pasar Makkah: وَاللهِ إِنَّكِ لَـ

4 Kesesatan Jahmiyyah

  4 kesesatan aqidah Jahmiyyah : 1. Dalam asma wa sifat, mereka menafikan asma wa sifat. Diwarisi oleh Mu'tazilah 2. Takdir, mereka adalah jabriyyah yang berpendapat bahwa hamba dipaksa dalam perbuatan dan pelaku perbuatan hamba adalah Allah. Diwarisi oleh banyak Asya'irah 3. Iman, mereka adalah ghulat murjiah yang berpendapat bahwa hakikat iman ialah urusan qalbu. Diwarisi oleh beragam sekte murjiah 4. Berpendapat bahwa surga neraka akan fana. Diwarisi oleh berbagai sekte sesat semisal mu'tazilah Intisari dari penjelasan Asy-Syaikh Ar-Rajihi dalam itsra'ul maqal